Penyimpanan bahan kimia yang aman di laboratorium merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga keselamatan pengguna, mencegah kontaminasi, dan menghindari risiko kebakaran atau ledakan. Banyak kecelakaan laboratorium terjadi bukan karena kesalahan eksperimen, melainkan karena bahan kimia tidak disimpan dengan benar.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Cara Penyimpanan Bahan Kimia
Berikut panduan lengkap untuk memastikan bahan kimia Anda tersimpan secara aman dan sesuai standar.
1. Klasifikasikan Bahan Kimia Berdasarkan Jenisnya
Langkah pertama adalah melakukan klasifikasi bahan kimia berdasarkan sifatnya, seperti:
- Asam dan basa kuat (contoh: HCl, NaOH)
- Bahan mudah terbakar (contoh: etanol, aseton)
- Bahan oksidator (contoh: kalium permanganat)
- Bahan beracun atau berbahaya (contoh: merkuri, arsenik)
Setiap kelompok bahan kimia harus disimpan terpisah untuk mencegah reaksi yang tidak diinginkan.
2. Gunakan Wadah dan Label yang Tepat
Pastikan setiap bahan kimia disimpan dalam wadah tertutup rapat dan tahan terhadap sifat kimia bahan tersebut.
Gunakan label yang mencantumkan:
- Nama bahan kimia
- Konsentrasi
- Tanggal penerimaan dan kedaluwarsa
- Simbol bahaya (flammable, toxic, corrosive, oxidizer, dll.)
Label yang jelas membantu mencegah kesalahan penggunaan dan memudahkan identifikasi saat inspeksi.
3. Simpan di Tempat yang Sesuai
Gunakan lemari penyimpanan khusus, seperti:
- Lemari bahan mudah terbakar dengan ventilasi baik
- Lemari asam dengan sistem exhaust
- Freezer laboratorium untuk bahan yang sensitif terhadap suhu
Hindari penyimpanan bahan kimia di lantai, dekat sumber panas, atau di area dengan sirkulasi udara buruk.
4. Perhatikan Ventilasi dan Suhu Ruangan
Suhu dan sirkulasi udara sangat memengaruhi stabilitas bahan kimia.
Idealnya, laboratorium memiliki sistem ventilasi aktif untuk mengurangi paparan uap berbahaya.
Gunakan termometer ruangan dan alat pemantau kelembapan untuk menjaga kondisi penyimpanan tetap stabil.
5. Catat dan Audit Secara Berkala
Setiap laboratorium perlu memiliki inventaris bahan kimia yang diperbarui secara rutin.
Pemeriksaan berkala membantu:
- Mengetahui stok bahan yang mendekati kedaluwarsa
- Mendeteksi potensi kebocoran atau kerusakan wadah
- Mengoptimalkan pengadaan bahan kimia baru sesuai kebutuhan
Anda dapat menggunakan sistem pencatatan digital agar pengawasan lebih efisien.
6. Latih Staf dalam Manajemen Bahan Kimia
Semua personel yang bekerja di laboratorium harus dilatih dalam prosedur penyimpanan dan penanganan bahan kimia berbahaya.
Pelatihan meliputi cara membaca label, mengenali simbol bahaya, dan prosedur tanggap darurat bila terjadi tumpahan atau kebakaran.
Penyimpanan bahan kimia yang aman bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian dari manajemen risiko laboratorium. Dengan sistem penyimpanan yang baik, risiko kecelakaan dapat diminimalkan, serta efisiensi kerja meningkat.
Sedang mencari peralatan penyimpanan bahan kimia atau lemari laboratorium berkualitas tinggi?
Hubungi 0851-8309-9765 dan temukan berbagai solusi laboratorium terbaik untuk kebutuhan riset dan pendidikan Anda.